loading

Jejak Perjalanan: Diary 2 Minggu di Tanjung Malim, Malaysia

Studi di luar negeri mungkin merupakan impian bagi beberapa orang. Salah satunya saya. Kesempatan belajar di Malaysia tidak terduga datangnya

Studi di luar negeri mungkin merupakan impian bagi beberapa orang. Salah satunya saya. Kesempatan belajar di Malaysia tidak terduga datangnya. Tiba-tiba saja seorang dermawan yang tidak ingin disebutkan namanya menawari saya studi lanjut doktoral.
“Pak Iwan sudah S3?”
“Belum Pak”, jawab saya

“Ada keinginan studi lanjut Pak?”, beliau melanjutkan pertanyaan.  “Ada Pak, tapi biayanya saya belum mampu”. Kemudian Beliau mengatakan,”Kalau Bapak mau studi lanjut, kalau Bapak berkenan dan tidak tersinggung, Saya ingin membantu biaya studi Bapak”. Tawaran ini sangat mengejutkan saya.Beliau tawarkan itu saat peringatan Isra Mi’raj pada tahun 2020 di Mushalla kampung kami. Kala itu, saya belum mengiyakan. Namun pada tahun 2021, saya bertanya kembali kepada Beliau apakah tawaran tersebut masih berlaku atau tidak. Alhamdulillah, Beliau menjawab,”lanjutkan saja Pak Iwan”.

Saya pun segera mengikuti tes toefl dan membuat proposal riset untuk diajukan ke kampus yang ingin dituju. Alhamdulillah saya diterima di Program Ph.D UPSI Malaysia. Selanjutnya saya ke Imigrasi mengurus paspor, dan mengurus Visa di Jakarta. Ketika mengurus visa di Jakarta, sempat bingung juga saya karena tidak punya alamat yang dituju setibanya di Malaysia.  Alhamdulillah, perkenalan dengan Bang Alfian Bakti asal Lombok, dan Ibu Nora,warga Malaysia membawa keberkahan bagi saya. Ibu Nora dan Saudara Beliau berkenan menolong saya dalam pengurusan Visa pelajar. Melalui Bang Alfian, saya mendapatkan tempat tinggal di Taman Harmoni, Tanjung Malim. Bang Alfian juga yang mencarikan tempat tinggal sementara di Taman Bahtera bersama Bang Syahwil. Di tempat kos ini, saya mendapatkan kawan-kawan yang sangat baik: Bang Wajedi, Bang Indra,dan Bang Rizal. Masih jelas diingatan saya, Bang Alfian mengantarkan saya ke IMC, juga ke dokter untuk periksa kesehatan naik sepeda motor. Bang Wajedi, Ketua PPI UPSI 2021-2022, menemani saya mencari ruangan SV di Kampus Baru. Semoga mereka mendapatkan balasan atas kebaikan mereka dari Allah SWT.


Kamis, 7 Desember 2023, Saya berjumpa SV 1 untuk mendapatkan arahan dan bimbingan mengenai tesis. Senin, 11 Desember 2023 bertemu SV2. Alhamdulillah, betul-betul nasib baik bagi saya. Kedua SV sangat baik, ramah dan komunikatif. Proses penyusunan Thesis berjalan lancar mengikuti arahan SV. Dalam proses studi ini, keluarga saya sangat membantu. Istri sangat mendukung saya studi di luar negeri. “InsyaAllah berkah, abah akan dapat banyak ilmu dan saudara. InsyaAllah akan banyak manfaat setelah lulus nanti”, ujarnya menyemangati.

Perjalanan kali kedua ke Tanjung Malaysia juga sangat berkesan bagi saya. Setelah mendapatkan ketenangan hati karena menerima kabar dari Bang Wajedi bahwa ada 1 kamar di Taman Bahtera yang dapat dapat saya tempati. Saya pun berangkat ke Malaysia pada Selasa, 5 Desember 2023. Dipandu Mbak Ina, mahasiswa asal Riau yang menempuh studi di UPSI, tibalah saya dengan selamat di Taman Bahtera sekitar pukul 8.30 pm. Besoknya Rabu, 6 Desember 2023, saya ke IMC untuk mengurus perpanjangan Visa pelajar.

Kamis, 14 Desember 2023. Saya berjumpa Bapak Istiarsyah. Kawan Pak Ar Razy,  pelajar program Doctoral UPSI asal Aceh. Pertama kali saya mengontak Pak Istiarsyah pada Rabu, 6 Desember 2023. Saya mau belajar banyak darinya. Beliau baru saja menyelesaikan program Ph.D. Kami bersantai di Warung Mamak di Taman Bahtera.  Sekitar pukul 1.30 am kami pun bubar, Pak Istiarsyah mau balik ke Aceh esok harinya. Pak Istiarsyah M.Ed.,Ph.D., memang luar biasa. Beliau seorang kepala sekolah sekaligus seorang dosen. Beliau juga pernah menjadi staf kementrian pendidikan. Saya juga memperoleh ilmu tentang dunia blogger dari Beliau. Pak Istiarsyah sosok yang sangat kreatif dan rendah hati.

 

 

OcchiolismOcchiolism
WRITTEN BY

Occhiolism

Commit to sharing experience, knowledge, and insight for a better life.Read more

Responses ()