loading

Catatan Perjalanan ke Tanjung Malim

Alhamdulillah, Saya bersyukur sekali dipertemukan dengan orang-orang baik hati seperti mereka.

Setibanya di Bandara KLIA 1 Malaysia pada hari selasa, 5 Desember 2023 pukul 2.30 pm.Saya bergegas ke KL Centre. Meski ini kedatangan kali kedua ke Malaysia, tapi ini pengalaman pertama mencari transportasi sendiri dari Bandara ke Tanjung Malim. Saat kedatangan pertama dulu, saya dijemput pihak UPSI, fasilitas jemputan perkenalan bagi mahasiswa internasional. Selanjutnya, setiap mahasiswa harus datang sendiri. Alhamdulillah, Saya ditolong Mbak Ina, mahasiswi UPSI asal Riau. Kalau tidak, Saya pasti tersesat di negeri jiran ini. Mbak Ina banyak membantu Saya. Sebelumnya Saya juga minta tolong Mbak Ina mengantarkan print out tugas ke SV. 


Balik lagi pengalaman Saya mencari sarana transportasi. Setibanya di Bandara, Saya ganti kartu internet Celcom unlimited data seharga 45 RM, dipandu Mbak Ina melalui WhatsApp, akhirnya saya menemukan juga Bus Stasiun yang ada di bandara.  “Nanti Bapak naik saja Bus menuju Pudu Raya, turun Di flatform 3, jalan ke Faltform 9 - 10 untuk tujuan Tanjung Malim”. Ternyata pilihan jadwal keberangkatan yang tersisa hanya pukul 6 pm dan pukul 10 pm. Kalau tetap naik Bus ini, khawatir tidak dapat bus di Stasiun Pudu Raya, sebab bus terakhir berangkat ke Tanjung Malim pukul 7.30 pm. Oleh sebab itu, Mbak Ina menyarankan untuk segera beli tiket bus ke KL Sentral saja. Setelah membeli tiket seharga 15 RM, Saya pun naik bus pukul 4.15 pm. Perjalanan dari Bandara ke KL Sentral membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam. Setibanya di KL Sentral, saya pun segera membeli tiket kereta, dan juga kartu Top Up untuk jaga-jaga saja jika suatu saat ingin bepergian naik train. Harga tiket naik train dari KL Sentral ke stasiun Tanjung Malim 10 RM. Jarak tempuh sekitar 78 Km. Train berangkat sekitar pukul 6.15 dan tiba di Stasiun kereta Tanjung Malim pukul 7.45 pm. Dari stasiun ke Taman Bahtera, Saya naik Prebet, angkutan online, ke Taman Bahtera. Biayanya 6 RM. 
Alhamdulillah, pukul 8.30 pm tiba di Taman Bahtera. Segera saja Saya ke warung Cik Anis, rupanya sudah tutup. Saya pun ke warung di sebelah pojok pusat perbelanjaan satu-satunya di depan asrama mahasiswa.”Baru datang ya?”, ujar pemiliknya. Rupanya dia masih ingat Saya. Selepas makan, Saya menghubungi Bang Rizal, teman sekamar dulu di Taman Harmony, Desember 2022 s.d. Januari 2023, untuk ambil kunci. Saya beruntung sekali dipertemukan orang-orang yang baik selama studi di UPSI. 


Dulu, di kedatangan pertama, Saya tinggal di Taman Harmony bersama Bang Wajedi, Bang Indra, dan Bang Rizal. Mereka mahasiswa Master asal Lombok. Sebelumnya saya juga dibantu Bang Syahwil, mahasiswa asal Aceh tinggal di Taman Bahtera. Namun yang membuat saya sangat tenang dan terbantu pertama kali datang ke Malaysia adalah Bang Alfian Bakti, mahasiswa jurusan seni asal Lombok. Bang Alfian lah yang memperkenalkan saya dengan mereka semua. Setelah berjumpa Bang Rizal, Saya pun dihantarkan ke Taman Bahtera Blok 2, ke kamar Bang Wajedi. Beliau balik kampung ke Lombok karena studi masternya telah selesai. Bersyukur sekali Saya dibantu Bang Wajedi, Ketua PPI UPSI periode 2002-2023, mendapatkan kamar sewa ini. Kalau tidak, Saya akan sangat kesulitan karena Saya tidak tahu harus menghubungi siapa untuk mendapatkan rumah sewa di Taman Bahtera.   


Sesampainya di rumah sewa, Saya berkenalan dengan Bang Syameer, mahasiswa UPSI jurusan jurusan reka bentuk teknologi komputer asal kulim kedah. Baik banget orangnya. Ramah, dan sangat santun. Saya merasa sangat terkesan dengan tutur katanya yang sangat sopan. Saya diijinkan menggunakan barang-barang miliknya untuk masak-memasak atau membuat air panas. Ada juga kawan sekamar Bang Syameer, Bang Irwan namanya. Orangnya juga ramah dan baik.” Pakai saja barang-barang ini kalau Bang Iwan perlu”, ujarnya. Saya masih ingat betul Bang Syameer berkenan mengajarkan cara menggunakan mesin cuci yang ada di rumah tinggal. Karena sejujurnya Saya tidak tahu cara mengoperasikan mesin cuci he he he. Perbincangan tidak begitu lama. Maklum sudah larut malam. 
Rabu, 6 Desember 2023, Saya ke IMC mengurus perpanjangan Visa pelajar, setelah itu ke perpustakaan Tuanku Bainun hingga pukul 8 pm. Perpustakaan ini sangat luas, dan nyaman. Saya “betah banget” di sini seharian hingga malam. Dulu, Pak Ar Razy, mahasiswa Ph.D yang pertama kali mengajak Saya ke perpustakaan ini. Pak Ar Razy juga sangat baik. Dikenalkannya Saya lingkungan UPSI kampus lama, juga sholat jumat di Masjid dekat kampus. Pulang pun Beliau hantarkan Saya dengan mobilnya.


Kamis, 7 Desember 2023, Pukul 9 – 10.30 am, Saya menjumpai Pak Dr Satria, belajar menulis artikel berkualitas terindek scopus. Setelah itu, pukul 1.30 pm, Saya menjumpai SV 1, dan alhamdulillah Beliau memberikan arahan dengan sangat jelas. Sangat ramah, dan sangat membantu penyempurnaan thesis dengan menunjukkan contoh dan memberikan referensi-referensi yang Saya perlukan. Malamnya, kembali diskusi dengan Bang Syameer tentang mendeley. Rupanya hari itu, Bang Syameer mau balik kampung sebentar. Ada libur seminggu pasca middle test. Bang Syameer memasak nasi goreng untuk kami semua, sebelum berpamitan pulang. 


Alhamdulillah, Saya bersyukur sekali dipertemukan dengan orang-orang baik hati seperti mereka. Semoga mereka dan Saya senantiasa dilindungi Allah SWT, dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak dan negara kelak, aamiin ya Allah.
 

OcchiolismOcchiolism
WRITTEN BY

Occhiolism

Commit to sharing experience, knowledge, and insight for a better life.Read more

Responses ()